Mensyukuri Berbagai Nikmat Allah
Menyebut nyebut aneka nikmat Allah baik yang dhohir maupun yang batin adalah di antara sarana menuju kelapangan dan ketentraman hati.
Karena, mengetahui dan menyebut nyebut nikmat itu menjadi salah satu sebab yang dengan itu Allah menangkis kegelisahan dan keganduhan.
Seorang hamba diharuskan untuk bersyukur. Syukur adalah tingkatan yang paling tinggi dan luhur. Sampai sampai jika seorang hamba dalam keadaan derita kefakiran atau sakit sakitan ataupun cobaan lainya.
Karena nikmat Allah yang telah diberikan kepadanya tidak dapat dihitung hitung jika dibandingkan dengan cobaan yang menimpanya, maka cobaan itu bukanlah apa apa dibanding dengan nikmat nikmat Allah SWT.
Bahkan, jika Allah menguji seorang hamba dengan suatu cobaan atau musibah, lalu ia menunaikan kewajibanya dengan bersabar, ridha dan pasrah dalam mengarungi cobaan itu, niscaya ringanlah tekanan dan beban cobaan itu.
Di samping itu, perenungan seorang hamba pada balasan dan pahala dari allah di balik cobaan itu semua itu akan mengubah hal hang pahit menjadi manis.
D
engan itu, manisnya pahala di balik cobaan itu justeru akan membuatnya melupakan pahitnya dan bersabar karenanya.
Menyebut nyebut aneka nikmat Allah baik yang dhohir maupun yang batin adalah di antara sarana menuju kelapangan dan ketentraman hati.
Karena, mengetahui dan menyebut nyebut nikmat itu menjadi salah satu sebab yang dengan itu Allah menangkis kegelisahan dan keganduhan.
Seorang hamba diharuskan untuk bersyukur. Syukur adalah tingkatan yang paling tinggi dan luhur. Sampai sampai jika seorang hamba dalam keadaan derita kefakiran atau sakit sakitan ataupun cobaan lainya.
Karena nikmat Allah yang telah diberikan kepadanya tidak dapat dihitung hitung jika dibandingkan dengan cobaan yang menimpanya, maka cobaan itu bukanlah apa apa dibanding dengan nikmat nikmat Allah SWT.
Bahkan, jika Allah menguji seorang hamba dengan suatu cobaan atau musibah, lalu ia menunaikan kewajibanya dengan bersabar, ridha dan pasrah dalam mengarungi cobaan itu, niscaya ringanlah tekanan dan beban cobaan itu.
Di samping itu, perenungan seorang hamba pada balasan dan pahala dari allah di balik cobaan itu semua itu akan mengubah hal hang pahit menjadi manis.
D
engan itu, manisnya pahala di balik cobaan itu justeru akan membuatnya melupakan pahitnya dan bersabar karenanya.