Allah berfirman dalam surat Al-Maidah : 23 yang artinya;
Dan hanya kepada Allah hendaknya kalian bertawakkal, jika kalian benar benar orang yang beriman.
Imam Ahmad berkata : Tawakkal adalah amal hati, karena itu ia bukan dinyatakan dengan perkataan lisan dan amal anggota tubuh. Juga bukan termasuk masalah ilmu dan teori.
Namun ada sebagian ulama yang menyatakan bahwa tawakkal adalah ilmu hati dan makrifat yang merupakan pemberian dari Allah SWT.
Sahl berkata; Tawakkal adalah kepasrahan kepada Allah menurut apa yang Dia kehendaki.
Bisyr Al-Hafi berkata;adakalanya seseorang berkata" aku bertawakal kepada Allah" ' tetapi dia berdusta kepada Allah. Kalau memang dia bener benar bertawakkal kepada Allah, tentunya dia meridoi terhadap apapun yang dilakukan Allah terhadapnya.
Dzun Nun berkata; Tawakkal artinya tidak bersandar krpada pengaturan diri sendiri, berlepas dari daya dan kekuatan diri sendiri. Tawakkal seorang hamba semakin kuat jika dia mengetahui bahwa Allah mengawasi dan melihat dirinya.
Pada hakikatnya tawakkal ini terangkai dengan berbagai perkara, di antara perkara tersebut adalah sbb;
Jika seseorang telah sampai pada derajad ini, selanjutnya dia akan beralih ke derajad lain yaitu RIDHA.Dan hanya kepada Allah hendaknya kalian bertawakkal, jika kalian benar benar orang yang beriman.
Imam Ahmad berkata : Tawakkal adalah amal hati, karena itu ia bukan dinyatakan dengan perkataan lisan dan amal anggota tubuh. Juga bukan termasuk masalah ilmu dan teori.
Namun ada sebagian ulama yang menyatakan bahwa tawakkal adalah ilmu hati dan makrifat yang merupakan pemberian dari Allah SWT.
Sahl berkata; Tawakkal adalah kepasrahan kepada Allah menurut apa yang Dia kehendaki.
Bisyr Al-Hafi berkata;adakalanya seseorang berkata" aku bertawakal kepada Allah" ' tetapi dia berdusta kepada Allah. Kalau memang dia bener benar bertawakkal kepada Allah, tentunya dia meridoi terhadap apapun yang dilakukan Allah terhadapnya.
Dzun Nun berkata; Tawakkal artinya tidak bersandar krpada pengaturan diri sendiri, berlepas dari daya dan kekuatan diri sendiri. Tawakkal seorang hamba semakin kuat jika dia mengetahui bahwa Allah mengawasi dan melihat dirinya.
Pada hakikatnya tawakkal ini terangkai dengan berbagai perkara, di antara perkara tersebut adalah sbb;
- Mengetahui Allah. Sifat, kekuasaan, kecukupan, kesendirian, tempat kembalinya segala urusan kepada ilmu Nya dan yang terjadi berkat kehendakNya dan kekuasaanNya .
- Menetapkan sebab akibat. Tawakkal merupakan sebab yang paling besar untuk mendapatkan apa yang diharapkan dan menyingkirkan apa yang tidak diinginkan. Siapa yang mengingkari sebab berarti tawakkalnya tidak benar, tapi tawakkal yang sempurna juga tidak mengandalkan sebab semata.
- Memantapkan hati pada pijakan tauhid. Tawakal seorang hamba tidak dianggap benar jika tauhidnya tidak benar. Bahkan hakikat tawakkal adalah tauhidnya hati.
- Menyandarkan hati kepada Allah, dan merasa tenang karena bergantung kepada Nya.
- Berbaik sangka kepada Allah. Seberapa jauh baik sangkamu kepada Allah, maka sejauh itu pula tawakkalmu kepada allah.
- Ketundukan dan kepasrahan hati kepada allah serta memotong seluruh perintangnya.
- Pasrah. Inilah ruh tawakkal.
Sumber: Madarijus Salikin, Imam Ibnu Qayyim